Senin, 28 April 2008

Persyaratan Mondok di Pesantren Metal

Informasi ini sederhana saja, semoga saja berguna bagi anda yang hari ini menanamkan niat ingin mencari ilmu dan barokah di Pesantren Metal.

Pondok yang bernuansa salaf ini tidak menerapkan aturan dan persyaratan yang terlalu formal dalam menerima santri-santri baru.

  1. Penerimaan santri biasanya hari minggu, selesai pengajian rutin minggu pagi. Pada saat itu Kyai Metal "open house" menerima tamu-tamunya termasuk yang ingin mendaftarkan diri untuk mondok.
  2. Setiap santri baru yang ingin mondok, hendaknya diantar oleh salah seorang wali (keluarga) yang memberikan amanat kepada pengurus pondok.
  3. Membayar uang administrasi sumbangan pembangunan pondok, dengan jumlah yang tidak mengikat, sesuai dengan kemampuan.
  4. Setelah itu, anda sudah jadi santri Metal.

Tata tertib:
Pondok Metal adalah simbol kebebasan berekspresi yang terarah. Di tempat ini santri-santri (putra) dibebaskan merokok, berambut panjang, memakai kaos, atau bercelana jins belel. Anda juga boleh saja membawa gitar dari rumah, atau tape recorder untuk teman sepi.

Sang Jendral Metal tidak menerapkan peraturan yang terlalu ketat, yang jelas semua santri harus mengikuti shalat berjamaah 5 waktu sehari.

Setelah itu ada pengajian ba'da subuh dan pengajian ba'da zhuhur yang di asuh langsung oleh Kyai Metal. Sedangkan untuk pendalaman mahroj dan tajwid adalah jam 9 pagi dan ba'da isya, yang diasuh oleh ustad-ustad senior.

Kebebasan!
Yach, meamng demikianlah adanya. Jika anda sudah sampai di Gerbang Metal, maka anda sendiri yang akan tentukan kemana langkah anda akan tertuju. Yang pasti, ini adalah sebuah tempat yang menjanjikan ketenangan jiwa, tempat yang tidak membatasi style seseorang dalam mencintai Allah dan Rasulnya.

Semoga saja informasi ini berguna,..
salam Metal!

Kamis, 24 April 2008

Tarawih 15 Menit di Pondok Metal

Seperti umumnya pondok pesantren di Indonesia, Pesantren Metal juga menjalankan tarawih 23 rakaat. Tapi jangan samakan speed taraweh di PP. Metal dengan lainnya, sopirnya nggak pake rem!! Sekali tancap gas, beeeerrrrrrrrrrrr,... finish, salam.

"Nek di gawe suwe-suwe le sholat, gak ono sing melok rek," Jendral Metal memberi keterangan.
namanya juga Metal, tarawehnya pun dengan syle Metal yang kental dengan "aroma anak muda". Bukan berarti kemudian sak karepe dhewe, tapi apa-apa yang di jalankan di PP. Metal tetap saja berpegang teguh pada ajaran Rasullullah.

Soal kekhusyukan?
"Ma'mum iku melok opo jare imame, pokok'e melok ae lah,.." sambung Kyai Metal. Dari wajahnya menetes keringat, jubah Pakistannya basah di bagian punggung.

Anda bisa berpikir positif,
Shalat taraweh di PP. Metal bukan hanya membakar dosa, tapi juga membakar kalori, menghilangkan lemak-lemak yang berlebihan dalam tubuh. Dan jika anda menginginkan kalori yang di bakar lebih banyak, anda boleh saja bergabung ngebrug (menimbun sawah untuk dijadikan bangunan pondok) bersama santri-santri Metal lainnya.

Ini saja ulasannya, kalo kebanyakan ngrasani "Jendral" Metal, takut kualat!




Selasa, 22 April 2008

Jaminan Mencari Ilmu di Pesantren Metal

Kesan pada hari-hari awal saya ngekos di Pesantren Metal; aneh!
beberapa kali saya bergumam dalam hati, langkah kontradiksi dengan kehidupan saya di Jogja yang penuh aktivitas bisnis dan selalu dinamis dalam menyikapi informasi dari waktu-ke waktu.

di tempat ini,
mereka seakan tidak peduli dengan hiruk pikuk diluar sana,..

"nek teng mriki niku panggonane nggolek ilmu, nggeh,... ga' usah mikir bisnis,..." begitu ujar Kyai Metal, di pengajian ba'da zhuhur suatu siang.

aku bergeming, betapa tidak lumrahnya untuk diterapkan pada diriku?
lalu?
Astaga! tiba-tiba aku ingat, uang di dompetku tinggal 20 ribu,... besok makan apa? kalo uang habis mau pinjam sama siapa? semua masih asing, semua belum kenal,.....

"ampun kuatir sampeyan kabeh, rejekine wong golek ngelmu iku di jamin mbek pengeran,.." kata-kata pak Kyai barusan seakan menampar kupingku untuk menunjukkan bahwasanya Allah tidak akan berkekurangan untuk mencukupi rizki hamba-Nya yang mencari ilmu.

yach, namanya juga preman,..
punya iman cuma dikit,
itupun sering belepotan,...

tapi dari sejarah yang kualami, kata-kata pak Kyai memang benar,..
aku tercukupi selama menempa diri di pesantren Metal, meskipun orang tua tidak mengirimi uang, selalu ada saja jalan rejeki yang Allah berikan.

nah, ini mungkin bisa menjadi pengobat keraguan kita,
namun saya tetap berpegang pada kata-kata Kyai Metal:
"Rejeki orang yang sedang mencari ilmu, dijamin oleh Allah!!"

Babi peliharaan Kyai Metal,..

Wow,..... mungkin ini yang namanya aneh wal ajaib!
Kalo ada pon-pes memelihara kambing, kelinci ataupun ayam maka itu bukanlah sesuatu yang istimewa. Tapi cobalah anda masuk ke Podok Metal, namanya saja sudah "Metal" maka semuanya serba nyleneh!

Di depan, bagian cafee (dekat kamar santri putra) ada miniatur taman safari alias koleksi binatang Kyai Metal. Diantara hewan-hewan peliharaannya; Harimau bernama Ali, di beli dari taman Safari Pandaan. Ada lagi Gorila bernama Aziz, trus Orang Utan, Monyet, Ular, Buaya, Burung Kaswari dan masih banyak lagi.

nyleneh kan? Pondok kok isine kewan?
yach,... namanya juga Metal.
Sekali lagi "METAL"

Saya sebuah punya cerita nyentrik,..
Suatu hari saya ngobrol dengan tukang pijet pribadi, namanya Khusairi, konon kabarnya dia sudah 10 tahun mengabdi di Metal. Dia bilang beberapa tahun lalu pondok ini pernah ikin geger ulama se Jawa Timur, karena ngingu babi alias memelihara babi!!

hah?
Tentu saja bukan untuk untuk dibikin sate atau tongseng babi buat malem taon baru, begini ceritanya,...

Konon, ada seorang non muslim memelihara babi, dan babi itu jinak sekali sehingga kalau majikannya pergi ke pasar sering diajak. Mau tidak mau, apapun yang tersentuh oleh badan babi itu sendiri menjadi najis bukan?

Nah, berita ini di dengar oleh Kyai Metal, kemudian mengutus santrinya untuk menemui si empunya babi, supaya mau menjualnya. Alhasil, babi itu boleh di beli oleh Kyai Metal, dan langsung di bawa ke pondok Metal, resmi menjadi santri,.. eh,... maksud saya jadi penghuni kandang.

"Yang kharom itu kan kalo makan babi, tapi kalau hanya memelihara, tidak kharom" demikian sanggahan Kyai Metal atas protes-protes yang dilancarkan kepadanya. Toh, bagaimanapun juga hal ini dilakukan untuk mencegah menyebarnya najis dilingkungan pasar.

resikonya,..?
Kalo babi itu pas lepas dari kandangnya, maka santri-santri putra harus ekstra kerja keras menangkap, sesudah itu dapat upah adus lendut alias mandi lumpur untuk menghilangkan najisnya.

Babi juga ciptaan Allah,..
seandainya kita enggan atau jijik melihat babi, setidaknya kita menaruh rasa hormat kepada pencipta-Nya.

dan seharusnya sikap kita memang demikianlah adanya,..
bahwasannya Allah adalah sebaik-baik Pencipta,..

Salam Metal!

Selamat Datang di Padepokan Metal,..

Malam, langit cerah,..
rembulan tampak malu menampakkan auranya,..
ku lihat kondisi bapak berangsur membaik dan mulai bisa tersenyum,..
hatiku merasa lega, harapanku; semoga saja beliau lekas diberi kesehatan,..

aku mendekat,
waktu itu bapak sedang ditemani ibu utnuk dilatih refleknya karena sebagian tubuhnya menderita lumpuh. ku pandangi wajahnya yang lelah, guratan sinar matanya yang menyemburkan semangat hidup luar biasa, tetap terlihat menghiasi wajahnya.

bapak tidak pernah berkeluh, meskipun merasakan sakit yang teramat sangat,..
bapak telah mengajariku tentang kesederhanaan mengungkapkan cinta kepada Allah,..
bapak pula yang telah membawakan pelita yang dinyalakan dengan ilmu
dihiasi dengan kesabaran
dan dikukuhkan dengan iman,..

"saya mau berangkat, pak,.." aku berbisik di telinganya.
bapak tersenyum, dan menyalamiku. aku bisa membaca hatinya, meskipun tidak sepatah katapun ia lontarkan, tapi aku bisa merasakan bahwa ia telah rela melepasku pergi, mencari ilmu.

"barang siapa menempuh jalan menuju ilmu, maka sesungguhnya dia telah menempuh jalan menuju syurga,..." (al hadist)

aku bersiap diri untuk memulai perjalanan mencari Pesantren Metal. hari itu, ibuku dapat arisan, dan aku diberinya bekal Rp. 800.000,- untuk perjalanan menuju Pondok Metal.

sebuah perjalanan yang penuh dengan spekulasi,..
aku tidak perah tahu terminal Bungurasih Surabaya,
aku juga tidak pernah tahu, dimana kota Pasuruan,..
bekalku hanyalah niat, dan selembar peta, rute bus.

dua hari kemudianaku berangkat dengan bus, aku singgah satu hari di rumah sahabatku di Jakarta, lalu meneruskan perjalanan ke jogja. sesampai di Jogja, aku istirahat satu hari, kemudian langsung berangkat jam 22.00.

Sampai di terminal Surabaya, jam 5 pagi, lalu tanpa malu-malu aku bertanya kepada calo-calo terminal, bus urusan Pasuruan. tak lama kemudian aku diarahkan naik bus jurusan Banyuwangi.

bus mulai bergerak, meninggalkan terminal
aku tidak tahu harus berhenti dimana nanti,..

dua jam kemudian, sampai di kota pasuruan. beberapa penumpang turun. aku masih melihat petunjuk-petunjuk jalan kalau-kalau ada tulisan "Pondok Metal",..

tidak ada sama sekali!

bus melanjutkan perjalanan lagi,..
kira-kira 15 menit kemudian, sang kenek bus menghampiriku;
"mudun ndek endi cak?"
aku mengernyit, "Pasuruan, cak,"
"lho, yak opo peyan, pasuruan wes lewat. sampeyan kate nangdi ta?"
"Rejoso, ke Rejoso,.." seruku.
"Iki wes mlebu Rejoso cak, kate mudun nangdi?"
"Pondok Metal cak,.."
"Lhaaa,.. l;iwat cak,... mingggiiiirrrrrrr,....." ia berteriak.

bus berhenti.
kenek berpesan; "sampeyan takok ambek arek-arek ndek kono ngerti kabeh pondok Metal,.." sesaat kemudian bus berlalu.

aku menahan haus dan capek,..
aku berjalan ke arah barat, dan coba bertanya,.. "mas, numpang tanya pondok Metal dimana ya?"
orang itu menjawab, "Ini pondok metal Mas!"

Ya Tuhan,
aku tidak memperhatikan tulisan yang ada di tembok "Metal Moeslim" terpampang besar.

"Kate nopo sampeyan, mondok ta?"
"nggeh, mas,"
"Oo,.. nek sampeyan kate mondok, sampeyan mlaku maleh teng pondok anyar, temui penguruse, mangkih di proses teng mriko,.."

Aku berjalan lagi ke arah barat, sekitar 300 m,
masuk ke gerbang "Metal' dan menumi pengurus Metal.

al-hasil,..
seorang pengurus disuruh pak Kyai menemuiku, dan mengatakan bahwa aku tidak bisa diterima kalo tidak membawa wali.

jadi?
"mas pulang dulu, besok atau kapan datang lagi bawa wali,.."

berrrr!!

aku harus pulang ke jogja lagi hanya karena kurang satu persyaratan; wali!!

apa boleh buat, aku segera pamit. hari itu masih jam 8 pagi. Menuju Surabaya dan melanjutkan perjalanan ke Jogja. Jam 7 pagi aku sampai di Pasuruan, jam 5 sore aku sudah di Jogja lagi.

aku berterus terang kepada kakak iparku, bahwa syarat untuk diterima mondok di pesantren Metal adalah membawa Wali (atau orang yang menyerahkan),.. kakakku bersedia mengantarkanku ke Metal.

dua hari kemudian kami berangkat berdua ke Pasuruan, kali ini aku di terima,..

Alhamdulillah,....
Alhamdulillahirobil 'alamien,....



Metal Moeslim Selembar Kisah,.....

APRIL 2004,
Awal perjalananku menembus "benteng Metal",..

Aku menatap jasadku yang lunglai,...
ya Allah,... aku tak berdaya menghadapi ujian-Mu,...

Seandainya aku dulu sempat berguru kepada Nabi Ayyub AS, tentulah aku berguru kepadanya dengan doanya yang maha indah; .........
"Ya Allah, ambillah semua yang ada padaku, tapi sisakanlah dua perkara; akalku dan lidahku. Akalku jangan Kau ambil, agar aku selalu mengingatMu dan jangan kau ambil pula lidahku agar aku senantiasa memujiMu,....."

Andaikata aku hidup di jaman Rasulullah, tentu aku tidak akan berkeluh lapar, karena aku tahu, beliau adalah orang yang paling pandai menyembunyikan rasa lapar, bahkan sampai-sampai beliau harus mengganjal ikat pinggangnya dengan batu untuk menahan rasa lapar yang teramat sangat.

Andaikan aku sempat mengabdi kepada Kholifah Umar bin Abdul Aziz, tentulah aku mendapatkan ilmu zuhud, yang sama sekali tidak akan tergoda dengan gemerlapnya dunia.
Tentu aku dapat menghayati bagaimana beliau merasakan kenikmatan percintaannya dengan-Mu,

Kholifah Umar memiliki kekuatan untuk mengatakan bahwa jubah seharga 6 dirham yang ia kenakan pada waktu menjabat sebagai Kholifah, lebih ia cintai daripada jubah seharga 600 dinar pada waktu ia menjadi Gubernur Manidah,...
Tentulah aku akan mendapatkan sari pati dari ajaran beliau yag penuh kesederhanaan dan ketaatan.

Andai saja aku sempat bertamu ke beranda Syayidina Ali RA, tentulah aku telah menghiasi dadaku dengan semangat baja, semangat Assadullah yang tidak pernah kalah selama berperang bersama Rasullullah.,...

Aku terlahir sebagai seorang dho'if yang fakir ilmu,..
dan tak jarang aku marah atas ujian yang Allah berikan padaku,..

Aku tersenyum menengadah kelangit, mencari-cari kekuatan yang masih tersisa di jasadku. Aku telah remuk redam, luluh lantak, dan seakan hanya sampai disini saja perjalanan hidupku.

Sore itu, langit kelam,
hari ini aku berkabung, aku harus menerima kenyataan, bahwa semua cita-citaku kandas
langit bagaikan murka, meruntuhkan bebatuan disekujur tubuhku,
langkahku; patah
hatiku; patah
semangatku; padam
hari-hariku laksana menanti maut
hancur,... musnah,..
semua impian berserakan
tak punya arti,..
oh Tuhan, betapa nistanya hidup ini,...

Jogja,
aku mendesah,..
kota yang kucintai,.. sampai disini saja kebersamaan kita
aku harus mengakui keangkuhanmu.
aku harus pergi jauh membawa semua kegagalanku
semua lukaku,
kau begitu perkasa mengunci kekuatanku,....
suatu hari nanti kita pasti bertemu lagi,..
selamat tinggal kotaku tercinta,...


Menggapai Sebuah Impian,
Melupakan Sebuah Impian,..


Aku tidak dapat mewakilkan dengan kata-kata, bagaimana perasaanku pada waktu itu. Tahun ini aku terhempas badai, seuanya harus selesai sampai disini. Harus ku terima itu semua sebagai takdir ilahi, bahwasanya hidup memang hanyalah sebuah episode dari skenario-Nya.

Aku meninggalkan Jogja, Desember 2003 dengan predikat pecundang dipundakku. Tidak tersisa sama sekali kekuatanku, ketangguhan, dan kegaranganku, ketika harus menghadapi cobaan dalam waku yang bersamaan,...

Aku hanya bisa berdesis,,... Ya Allah, semoga Engkau memandangku dengan cinta,..

Aku roboh, dan tak mampu bangkit dari keterpurukanku,..
Ya Tuhan,.. tunjukkanlah jalan-Mu,
jalan yang Engkau Ridhoi,...

hanya itulah kata-kata terakhir yang mampu kuucapkan mengiringi keputusasaanku,..

Januari - akhir Maret 2004
Bengkulu,..

Harus kujalani kejenuhan ini dengan segala keterpaksaanku. Pulang ke Kota lama, tempatku menghabiskan masa remajaku. Tempat yang menjanjikan kesepian dan kesendirian.

Aku pulang kerumah orang tuaku,..
membawa serta semua kegagalanku, yang sama sekali tidak pantas kubanggakan
Aku benci diriku!

Bapakku, sakit keras, terkena serangan stroke, dan sudah hampir lumpuh total. Ibuku juga sudah semakin tua dan senakin sering sakit-sakitan, apalagi harus merawat bapak yang semakin hari kondisinya tidak juga membaik.

Aku sendiri datang dalam keadaan luluh lantak, membawa segumpal dendam dan rasa frustasi yang meradang. Semua ini harus ku jalani,.... terlalu berat untuk ku kiaskan dengan kata-kata bagaimana aku harus menghadapi situasi dirumah, semua serba memilukan,..

Dua bulan sudah, tidak terasa,...
Aku mulai jenuh berada dirumah orang tuaku.
Tenu saja aku tidak mungkin bertahan dalam diam dan kecamuk ini. Aku harus mampu merubah suasana hatiku dan membangun kembali langkahku,... Bismillah,..


Aku mendapatkan informasi alamat "Pondok Metal"

Aku ingat,
didalam dompetku aku pernah menyelipkan selembar potongan koran bekas bungkus makanan, Disana ada potongan artikel kecil berjudul: "Pondok Metal, Bengkel Manusia Rongsokan," dan ada potongan kecil gambar KH. Abubakar Cholil, yang masih berkucir.
ya, aku ingat sekali, ada foto kyai Metal!

Malam itu, dengan uang Rp. 5000,- pemberian ibuku,..
Aku pergi ke warnet, dan mulai mencari-cari artikel tentang pondok metal.
Akhirnyaketemu juga; Pondok Metal, alamatnya di Rejoso Lor Pasuruan Jawa Timur. Ada sedikit ulasan tentang keadaan santri-santri pondok Metal, berikut sedikit keterangan persyaratan untuk bisa mondok di Pesantren Metal.

Beberapa hari kemudian,...
Aku mengungkapkanniatku untuk menemui Kyai Metal kepada ibuku, lalu ibuku menyarankan untuk meminta izin kepada bapak.
Dalam kondisi bapak masih sakit, aku mencoba pamit dan meminta restunya, tapi yang kudapati justru sangat memilukan. Bapak menitikkan air mata, seakan-akan tidak rela melepasku pergi.

Aku menghela nafas,.. menenangkan diri.
lain hari aku akan berusaha membujuknya, tekadku sudah bulat, aku harus bertemu dengan "Kyai Metal".





Markas Tokoh-Tokoh Besar Dunia!

Gus Dur & Megawati ada di Metal!

Ini yang mungkin lepas dari liputan pers;

Gus Dur dan Megawati ada di Metal??

Ya, dua tokoh politik yang berseberangan itu menjadi sangat akur di Pondok Metal. Mereka berdua tidak bersitegang dalam mengurus negara yang penuh dengan carut marut dunia politik, mereka bahkan laksana Arjuna dan Srikandi yang kompak maju ke medan laga.

Ada apa dengan mereka?

Sungguh ini adalah sebuah realita, saya tidak sedang menggosip, mbah Gus Dur atau mBakyu Mega, lha wong ini kenyataan,...

Benar sekali, bukan Cuma Gus Dur, atau Megawati, tapi ada lagi Osama, Abunawas, Robin Hood dan masih banyak lagi tokoh-tokoh dunia yang mondok di tempat ini.

Nama-nama indah tersebut adalah nama-nama unik yang diberikan oleh Kyai Metal untuk anak-anak yatim yang diasuhnya. Hingga saat ini lebih dari 60 orang anak yatim putra-putri menjadi anak asuhnya.

“Mereka adalah korban dari pergaulan bebas para orang tuanya,..” demikian Kyai Metal mengisahkan keberadaan orang-orang terkenal itu.

Baik Gus Dur, Megawati, Osama dan lainnya adalah nama-nama yang diberikan Kyai Metal untuk santri-santri kecil yang ditampungnya.

Awalnya orang tua mereka (biasanya ibunya) datang dalam keadaan hamil, dan malu melahirkan dikampungnya, lalu dibawa keluarganya atau datang sendiri ke pondok Metal.

Di Markas Metal, mereka diterima dengan baik, dan anak yang nanti lahir akan ditampung dan dibesarkan dilingkungan pondok dibawah asuhan langsung Kyai Metal.

Anda boleh bergumam, yach,... Kyai berusia 43 tahun itu punya anak lebih dari 60 orang! Dan dia sangat bangga dengan pasukan elitenya itu!

Melalui artikel ini, saya hanya ingin menyampaikan kepada generasi muda negeriku, bahwa di jaman yang sudah semakin menggelisahkan ini, ada baiknya kita semakin pandai-pandai untuk menjaga diri, menjaga martabat kedua orang tua. Jangan sampai seks bebas yang bukan budaya kita itu menjadi sebuah fenomena yang kita tiru, sungguh itu bukanlah pilihan tepat untuk diri kita.


Generasi muda perlulah menggali potensi, bahwasanya masih banyak kontribusi yang bisa kita berikan untuk negeri yang selalu berduka ini, masih banyak sumbangan dan pemikiran yang bisa kita persembahkan untuk agama dan negara, dan mari kita buang jauh-jauh dari pikiran kita;..... free sex is not the best choice!