Selasa, 22 April 2008

Jaminan Mencari Ilmu di Pesantren Metal

Kesan pada hari-hari awal saya ngekos di Pesantren Metal; aneh!
beberapa kali saya bergumam dalam hati, langkah kontradiksi dengan kehidupan saya di Jogja yang penuh aktivitas bisnis dan selalu dinamis dalam menyikapi informasi dari waktu-ke waktu.

di tempat ini,
mereka seakan tidak peduli dengan hiruk pikuk diluar sana,..

"nek teng mriki niku panggonane nggolek ilmu, nggeh,... ga' usah mikir bisnis,..." begitu ujar Kyai Metal, di pengajian ba'da zhuhur suatu siang.

aku bergeming, betapa tidak lumrahnya untuk diterapkan pada diriku?
lalu?
Astaga! tiba-tiba aku ingat, uang di dompetku tinggal 20 ribu,... besok makan apa? kalo uang habis mau pinjam sama siapa? semua masih asing, semua belum kenal,.....

"ampun kuatir sampeyan kabeh, rejekine wong golek ngelmu iku di jamin mbek pengeran,.." kata-kata pak Kyai barusan seakan menampar kupingku untuk menunjukkan bahwasanya Allah tidak akan berkekurangan untuk mencukupi rizki hamba-Nya yang mencari ilmu.

yach, namanya juga preman,..
punya iman cuma dikit,
itupun sering belepotan,...

tapi dari sejarah yang kualami, kata-kata pak Kyai memang benar,..
aku tercukupi selama menempa diri di pesantren Metal, meskipun orang tua tidak mengirimi uang, selalu ada saja jalan rejeki yang Allah berikan.

nah, ini mungkin bisa menjadi pengobat keraguan kita,
namun saya tetap berpegang pada kata-kata Kyai Metal:
"Rejeki orang yang sedang mencari ilmu, dijamin oleh Allah!!"

Tidak ada komentar: